Eramet, sebuah grup pertambangan dan metalurgi global asal Prancis yang aktif dalam logam untuk transisi energi di Indonesia selama 17 tahun, mengumumkan kolaborasi strategis dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Upacara penandatanganan MoU telah diresmikan dengan kehadiran CEO Eramet Indonesia, Bruno Faour, dan Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, Agung Pribadi, yang juga disaksikan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Irwandy Arif, serta Wakil Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Pauline Leduc, pada hari Senin (6/5/2024) di Jakarta.
Kemitraan antara Eramet di Indonesia dan Badan Geologi PSDMBP merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral yang ditandatangani pada tahun 2011. Kemitraan ini mencakup studi bersama tentang mineral kritis di negara tersebut, termasuk studi potensi sumber daya litium. Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia akan dicakup oleh kemitraan ini.
CEO Eramet Indonesia, Bruno Faour, menyatakan antusiasmenya terhadap kemitraan ini. “Eramet telah hadir di Indonesia selama 17 tahun dan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia menjadi pemain global yang bertanggung jawab dalam mendorong transisi energi dunia. Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam mendefinisikan sumber daya yang tersedia untuk memasok logam transisi energi. Eramet akan memberikan keahlian internasionalnya kepada pemerintah Indonesia di bidang logam transisi energi.”
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Irwandy Arif, mengatakan bahwa Kementerian ESDM menyambut baik peluang untuk bekerja sama dengan Eramet di Indonesia. Menurutnya, pemerintah saat ini sedang fokus pada kendaraan listrik di tengah transisi energi, dan diperlukan kolaborasi, termasuk studi bersama, sebagai bagian dari pengembangan tersebut.
“Kendaraan listrik adalah salah satu fokus pemerintah dalam mendorong transisi energi, dan untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Studi bersama tentang mineral kritis, khususnya potensi cadangan litium di daerah yang belum berkembang di Indonesia, belum pernah dilakukan sebelumnya. Pada akhirnya, studi ini bertujuan untuk memahami potensi Indonesia dalam rantai pasokan industri kendaraan listrik dan membantu mengembangkan strategi industri kendaraan listrik di Indonesia,” jelas Wafid.
Wakil Kepala Departemen Ekonomi di Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Pauline Leduc, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama ini dan menekankan pentingnya kemitraan internasional dalam mendorong pembangunan berkelanjutan sektor mineral di Indonesia.