amet, sebuah grup global di sektor pertambangan dan metalurgi yang beroperasi di Halmahera, memberikan beasiswa kepada 42 siswa Indonesia dari Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi. Eramet berkomitmen untuk mendukung tindakan mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan berkualitas di Indonesia Timur. Untuk mencapai hal ini, Eramet bekerja sama dengan organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan, yaitu Kitong Bisa Foundation Indonesia (KBF Indonesia), untuk mengatasi ketidaksetaraan pendidikan di Indonesia Timur.

Program beasiswa ini juga sejalan dengan peta jalan CSR Eramet, “Act for Positive Mining”, yang berfokus pada percepatan pembangunan lokal dan berkelanjutan di dalam komunitas dan area operasional. Chief Sustainability & External Affairs Officer Eramet, Virginie de Chassey, menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang yang lebih luas.

Salah satu ambisi program ‘Eramet Beyond’ adalah mengurangi ketimpangan dalam pendidikan dan gender. Kami berkomitmen pada misi ini dengan memberikan dukungan pendidikan kepada komunitas di sekitar wilayah operasional kami di setiap negara tempat kami beroperasi.

Virginie de Chassey
Kepala Keberlanjutan & Urusan Eksternal Eramet

Perusahaan juga berfokus pada mendorong generasi muda di daerah terpencil untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka dan mendapatkan kesempatan yang sama seperti rekan-rekan mereka di wilayah lain. “Kesetaraan akses pendidikan inilah yang ingin kami dorong bersama dengan semua pemangku kepentingan,” kata Virginie de Chassey.

Penerima beasiswa yang terpilih akan dipilih untuk gelar sarjana, pascasarjana, dan doktoral selama dua tahun ke depan. Para penerima akan mendapatkan bantuan biaya kuliah, tunjangan hidup, dan biaya buku untuk mendukung proses pembelajaran mereka. Melalui program ini, siswa juga akan menerima pelatihan tambahan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis mereka.

Berdasarkan data yang ada, pendidikan di Indonesia Timur masih menghadapi ketimpangan akses yang signifikan dibandingkan dengan wilayah lain. Mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi dari tahun 2021 hingga 2023, terungkap bahwa Indonesia Timur memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah. Selain itu, tingkat putus sekolah di Indonesia Timur mencapai 4,37% pada tahun 2020, lebih tinggi dibandingkan Indonesia Barat yang mencapai 3,52%.

Pendiri KBF Indonesia, Billy Mambrasar, menambahkan bahwa dukungan dari sektor swasta diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia menyadari perlunya sinergi dari banyak pihak untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak di Indonesia Timur.

KBF Indonesia telah lama menghubungkan Pemerintah dan Sektor Swasta untuk berkolaborasi. Banyak dari kolaborasi kami sebelumnya telah membawa kesuksesan dan perubahan positif bagi Indonesia. Kemitraan ini dengan Eramet akan menjadi tonggak tambahan bagi KBF Indonesia. Kami juga bersyukur bahwa Eramet memiliki visi yang positif dan besar untuk membantu mengembangkan talenta terbaik Indonesia.

Billy Mambrasar
Pendiri KBF Indonesia

Sementara itu, KBF Indonesia telah membuka periode pendaftaran untuk program beasiswa ini dari 27 Agustus 2024 hingga 6 September 2024. Penerima beasiswa dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang mencakup prestasi akademik, latar belakang ekonomi, serta komitmen mereka untuk kembali mengembangkan daerah asal mereka.

Dalam sambutannya, Kepala Subbagian Administrasi Pusat Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) Ratna Prabandari menyampaikan apresiasinya atas kerja sama antara Eramet dan KBF. Menurutnya, kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah seperti ini sangat dibutuhkan.

Di masa depan, saya berharap bahwa peningkatan kompetensi pendidikan, baik formal maupun informal, tidak hanya bergantung pada anggaran negara atau pemerintah, tetapi juga melibatkan lembaga-lembaga lain, termasuk perusahaan, untuk bersama-sama mempercepat pengembangan sumber daya manusia unggul di Indonesia.

Ratna Prabandari
Kepala Subdivisi Administrasi Pusat Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT)

Setelah program ini, Eramet akan terus menjajaki kolaborasi lain untuk meluncurkan inisiatif yang mendukung pengembangan lokal. Melalui kemitraan, Eramet berharap dapat mendorong kemakmuran regional dan memberikan peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan dan jangka panjang, sambil tetap selaras dengan prioritas lokal.